Sidang Ariel Cs: Hakim Nyanyi di Pesta Wajib Bayar Royalti?

thelighthousepeople.com, Sidang Ariel Cs: Hakim Nyanyi di Pesta Wajib Bayar Royalti? Sidang yang melibatkan Ariel Cs bukan cuma bikin ruang pengadilan ramai, tapi juga bikin banyak orang angkat alis. Bukan karena panasnya perdebatan hukum, tapi karena topik royalti lagu mendadak jadi sorotan. Bahkan, momen tak terduga muncul saat seorang hakim ikut nyanyikan lagu milik band Ariel di sebuah pesta.

Uniknya, kejadian itu membuka kotak Pandora soal kewajiban bayar royalti di luar konser formal. Pertanyaannya jadi makin seru—kalau seorang hakim nyanyi lagu terkenal di acara pribadi, perlu bayar royalti juga?

Lagu Bukan Cuma Soal Nada, Tapi Hak

Banyak yang masih nganggep musik bisa di nikmati bebas asal bukan untuk bisnis. Tapi realitanya gak sesederhana itu. Setiap karya lagu punya hak cipta, dan aturan soal royalti udah di atur secara sah. Termasuk kalau lagu itu di nyanyikan di ruang pesta, bukan di atas panggung besar.

Kasus Ariel Cs ini jadi pemantik. Ketika pengadilan mengupas masalah pembajakan dan pelanggaran hak cipta, semua mata tiba-tiba tertuju pada pihak-pihak yang selama ini di am-di am pakai lagu tanpa izin. Termasuk pesta pernikahan, gathering perusahaan, sampai pesta pribadi para pejabat.

Hakim Bernyanyi, Hukum Ikut Bergoyang?

Sidang Ariel Cs: Hakim Nyanyi di Pesta Wajib Bayar Royalti?

Momen yang paling bikin geleng kepala justru datang dari ruang pesta, bukan ruang sidang. Seorang hakim, yang kebetulan mengadili kasus Ariel, tertangkap kamera nyanyikan lagu sang vokalis di acara non-formal. Wajar jika publik mulai bertanya, apakah nyanyi-nyanyi santai juga harus kena tagihan royalti?

Walaupun niatnya mungkin sekadar hiburan, aturan tetaplah aturan. Lagu adalah karya intelektual, dan pemakaian di muka umum bisa masuk ranah komersial. Inilah yang bikin di skusi royalti makin melebar ke ranah-ranah yang sebelumnya di anggap abu-abu.

Tak hanya itu, beberapa musisi senior ikut bersuara. Mereka merasa senang karena akhirnya publik sadar bahwa setiap detik lagu di putar, ada hak yang harus di hormati. Bahkan, ada yang menyindir dengan nada tajam, “Kalau nyanyi lagu saya, jangan lupa isi dompet saya juga.”

Royalti Tak Pandang Siapa, Semua Wajib Taat

Bisa di bilang, fenomena ini menegaskan kalau hukum royalti musik udah gak bisa di anggap remeh. Apalagi sejak hadirnya Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), pengawasan atas pemakaian musik di ruang publik makin ketat. Baik itu mall, kafe, hingga pesta keluarga kelas atas, semua kena aturan.

Dan ya, meskipun yang nyanyi itu seorang hakim, bukan berarti bebas dari kewajiban hukum. Justru karena posisi strategisnya, publik menaruh harapan bahwa pejabat hukum harus jadi contoh, bukan pengecualian. Itulah mengapa kasus ini makin menyedot perhatian, karena menyentuh ranah etika sekaligus praktik hukum.

Kesimpulan: Nyanyi Boleh, Asal Sadar Konsekuensi

Sidang Ariel Cs memang bermula dari kasus musik di gital, tapi ujung-ujungnya malah membongkar banyak hal. Termasuk soal budaya kita yang kadang lupa bahwa musik bukan sekadar hiburan, melainkan hak cipta yang wajib di hargai.

Kisah hakim yang nyanyi lagu Ariel di pesta jadi pengingat keras bahwa hukum tak pandang bulu. Semua pihak, tak peduli jabatannya, harus tetap tunduk pada aturan royalti. Jadi, mulai sekarang, kalau mau nyanyi lagu hits di acara apapun, pastikan udah izin. Bukan soal ribet, tapi karena menghargai karya adalah bentuk keadilan yang nyata.

Kalau musisi sudah berjuang keras bikin lagu yang bikin hati kamu nyambung, masa sih kamu gak mau nyambungin dompet ke hak mereka?

By Benito

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications