Kenapa Letjen Kunto Batal Dimutasi? TNI Ungkap Fakta!

thelighthousepeople.com, Kenapa Letjen Kunto Batal Dimutasi? TNI Ungkap Fakta! Pergantian jabatan di tubuh TNI bukan hal baru. Tapi ketika nama Letjen Kunto Arief Wibowo tiba-tiba di coret dari daftar mutasi terbaru, situasi langsung berubah panas. Nama yang sudah di umumkan, bahkan sudah di rilis resmi lewat surat keputusan, kini justru di tarik kembali.

Awalnya, Kunto di plot untuk duduk sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Panglima TNI. Posisi tersebut memang bukan sembarangan, tapi juga kerap di anggap sebagai ‘terminal akhir’ bagi jenderal aktif yang siap masuk masa pensiun. Nah, justru di sinilah teka-teki di mulai. Bukannya menerima mutasi, Letjen Kunto tetap duduk manis sebagai Pangdam III/Siliwangi. Netizen pun mulai berspekulasi liar.

TNI Angkat Bicara, Bukan Sekadar Gosip

Mendiamkan isu seperti ini jelas bukan langkah bijak. Maka dari itu, TNI buka suara. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, menyatakan bahwa keputusan pembatalan mutasi Letjen Kunto berasal dari hasil evaluasi internal. Tidak ada tekanan dari luar. Tidak ada manuver politik. Semua murni hasil pertimbangan pimpinan tertinggi.

Jadi, keputusan itu memang bisa berubah meski sudah di umumkan secara resmi. Menurut Nugraha, di namika di tubuh militer itu luwes. Kalau pimpinan melihat bahwa seorang perwira masih di butuhkan di posisinya sekarang, maka mutasi bisa di tinjau ulang termasuk dalam kasus Letjen Kunto.

Kunto Bukan Sembarang Pangdam

Letjen Kunto bukan perwira kemarin sore. Jejak langkahnya di militer penuh warna. Dia di kenal sebagai sosok yang tegas tapi merakyat. Gaya komunikasinya santai, tapi tajam. Bukan hanya di segani oleh jajaran di bawah, tapi juga di hormati oleh para sesepuh.

Apalagi, Kunto adalah anak dari tokoh legendaris TNI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden RI dan mantan Panglima ABRI. Nama besar itu membawa beban, tapi juga kepercayaan lebih. Ketika Pangdam III/Siliwangi di pimpin sosok seperti Kunto, banyak pihak merasa nyaman. Baik dari unsur militer, pemerintah daerah, hingga masyarakat sipil.

Suara dari Lapangan Ikut Berperan

Ada hal menarik lain yang ikut di bisikkan ke lingkaran pengambil keputusan: suara dari bawah. Banyak laporan menyebut bahwa Letjen Kunto punya hubungan baik dengan elemen masyarakat di Jawa Barat. Program-program yang di gerakkannya selama menjabat Pangdam III/Siliwangi di anggap berhasil menjaga stabilitas dan komunikasi sipil-militer tetap adem.

Jadi, bisa jadi meskipun tidak di akui secara eksplisit suara dari lapangan ikut menyumbang dalam pertimbangan pembatalan mutasi. Karena dalam kondisi sosial yang sedang sensitif, pergantian sosok seperti Kunto bisa bikin suasana berubah tak tentu arah. Pemimpin kadang tak hanya di lihat dari jabatan, tapi juga dari relasi yang sudah ia bangun.

Masih Ada Peran Strategis Menanti?

Kenapa Letjen Kunto Batal Dimutasi? TNI Ungkap Fakta!

Pertanyaan lain muncul: apakah pembatalan mutasi ini mengisyaratkan sesuatu? Bisa jadi. Beberapa pengamat militer menyebut bahwa nama Letjen Kunto masih masuk dalam radar untuk posisi lebih tinggi. Meskipun secara umur militer ia sudah mendekati batas usia pensiun, namun dalam praktiknya, perwira yang punya performa cemerlang kerap di berikan ruang tambahan untuk tetap berkontribusi.

Sinyal ini semakin kuat ketika melihat tidak ada pengganti tetap untuk posisinya sebagai Pangdam. Semua tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada transisi, tidak ada prosesi serah terima. Artinya, keputusan untuk tetap mempertahankan Kunto di tempatnya memang di siapkan secara serius. Bukan dadakan, bukan asal ubah.

Masa Depan Masih Terbuka Lebar

Dengan semua fakta di atas, publik bisa menyimpulkan satu hal: Letjen Kunto belum selesai. Meskipun pembatalan mutasi terlihat seperti mundur satu langkah, tapi bisa saja ini bagian dari manuver untuk sesuatu yang lebih besar. Di lingkungan militer, satu langkah mundur bukan berarti kalah. Kadang itu justru batu loncatan ke posisi lebih penting.

Jangan heran jika ke depan nama Letjen Kunto muncul kembali dalam bursa jabatan strategis. Entah itu di dalam tubuh TNI, atau bahkan—siapa tahu—di bidang pertahanan sipil atau posisi setingkat kementerian. TNI sudah melihat kemampuannya. Dan publik juga tak meragukan rekam jejaknya.

Kesimpulan:

Batalnya mutasi Letjen Kunto memang bikin heboh. Tapi kalau di lihat lebih dalam, justru ini memperlihatkan bahwa sistem di tubuh TNI tetap fleksibel dalam membaca kebutuhan organisasi. Sosok Letjen Kunto masih di anggap krusial di posisinya sekarang. Dan bukan tidak mungkin, masih ada skenario lain yang sedang di siapkan. Jadi, jangan buru-buru menilai keputusan ini sebagai akhir. Bisa jadi, ini awal dari babak baru yang lebih besar.

By Benito

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications